Pendidikan
Home » Kabar » Dinamika Pendidikan Jam Masuk Sekolah, Gubernur Jabar 6.30, Walikota Bekasi 07.00 !

Dinamika Pendidikan Jam Masuk Sekolah, Gubernur Jabar 6.30, Walikota Bekasi 07.00 !

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi | Walikota Bekasi Tri Adhianto.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi | Walikota Bekasi Tri Adhianto.

Mediasindo.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi telah menetapkan aturan baru mengenai jam masuk sekolah untuk tahun ajaran baru 2025/2026. Aturan ini mengharuskan seluruh siswa di Jawa Barat masuk sekolah lebih pagi, yaitu pukul 06.30 WIB. Kebijakan ini juga mencakup penghapusan kegiatan belajar mengajar di hari Sabtu, sehingga siswa hanya belajar dari Senin hingga Jumat. 

Penerapan aturan ini adalah untuk meningkatkan disiplin siswa dan menciptakan suasana yang kondusif untuk pembelajaran. KDM ( Kang Dedi Mulyadi ) juga berharap kebijakan ini dapat membentuk generasi muda Jawa Barat yang memiliki karakter “Gapura Panca Waluya”, yang mencakup cageur (sehat), bageur (berbudi pekerti), bener (berintegritas), pinter (berpengetahuan), dan singer (cekatan). 

Meskipun demikian, ada beberapa daerah di Jawa Barat yang tidak mengikuti aturan ini, Seperti Walikota Bekasi yang mengembalikan jam masuk sekolah bagi SD dan SMP ke pukul 07.00 WIB.

Pertimbangannya terjadi karena penumpukan kendaraan di sejumlah ruas jalan ketika diberlakukan jam masuk sekolah pukul 06.30  WIB.

“Kami tentu menghargai arahan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang bertujuan meningkatkan disiplin dan kualitas pendidikan. Setelah kita evaluasi bersama berbagai pihak, termasuk UPTD Pendidikan, Dinas SDM, dan Inspektorat, kita simpulkan bahwa kami perlu melakukan penyesuaian agar kebijakan ini bisa lebih efektif di tingkat lokal” kata Wali Kota Bekasi Tri Adhianto.

Menteri Agama RI Luncurkan Kurikulum Berbasis Cinta.

Tri menjelaskan, banyak masukan datang dari orang tua siswa yang mengeluhkan kesulitan mempersiapkan anak-anak di pagi hari. Orang tua juga butuh waktu untuk menyiapkan sarapan, bekal, dan mengantar anak ke sekolah, apalagi jika harus bersamaan dengan jam berangkat kerja.

“Masuk jam 06.30 meninbulkan lonjakan kepadatan lalu lintas, karena bentrok dengan jam berangkat kerja. Anak-anak juga jadi terburu-buru dan belum siap belajar. Kita tidak ingin anak datang ke sekolah dalam keadaan lelah atau belum sarapan,” tambahnya.

Tri menyebutkan bahwa tekanan ini paling terasa di sekolah-sekolah yang berada di jalur utama kota seperti SMPN 1, 2, dan 3, yang mengalami kemacetan cukup parah selama percobaan jam masuk lebih pagi.

“Jadi bukan soal anak bisa bangun pagi atau tidak. Tapi kita harus realistis, orang tua juga butuh waktu untuk persiapan. Kita ingin anak datang ke sekolah dalam kondisi siap secara fisik dan mental,” ujarnya.

Jawa Barat Penyumbang Anak Putus Sekolah Terbayak dan Upaya Perluas Akses Pendidikan.

× Advertisement
× Advertisement