Mediasindo – Sebanyak 3,9 juta anak tercatat tidak sekolah. Sebagian besarnya berada di Provinsi Jawa Barat. Dalam catatan Unicef, di Jawa Barat terdapat sekitar 900.000 anak tidak sekolah selama masa pandemi.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Tatang Muttaqin, mengatakan, jumlah terbanyak dari anak tidak sekolah tersebut berada di Jawa Barat. Hal tersebut dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang juga sangat banyak.
“Saya mungkin harus lihat datanya dulu karena belum lihat spesifik per kabupatennya ya, tetapi datanya ada,” kata dia dalam acara Sapa Murid SMK 2025 di SMKN 27 Jakarta, Rabu 23 Juli 2025.
Tatang menyebutkan, di Jabar sendiri telah dilakukan beberapa upaya untuk memperluas akses pendidikan. Ia menyebutkan soal proyek percontohan pelajaran jarak jauh (PJJ) yang bekerja sama dengan SMAN 2 Padalarang.
Selain proyek PJJ, Tatang mengatakan, di Jawa Barat ada sekolah terbuka agar pendidikan anak bisa tetap formal. “Tetapi kalau itu masih kesulitan, mereka juga dapat mengikuti PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) non-formal,” katanya.
PKBM ditujukan bagi pelajar yang usianya sudah relatif tua dan putus sekolah. Bentuk PKBM berupa kursus dan pelatihan. “Baik pendidikan keterampilan wirausaha maupun pendidikan keterampilan kerja,” katanya. Pada kesempatan yang sama, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengatakan, strategi yang dilakukan untuk meningkatkan askes pendidikan, selain PJJ, adalah melalui pendidikan kesetaraan yang diselenggarakan PKBM.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengatakan, strategi yang dilakukan untuk meningkatkan askes pendidikan, selain PJJ, adalah melalui pendidikan kesetaraan yang diselenggarakan PKBM.