MEDIASINDO.COM – Nama pengusaha minyak Riza Chalid kembali mencuat di media sosial setelah demonstrasi besar di Kompleks Parlemen, Jakarta, yang menolak kenaikan tunjangan anggota DPR.
Di platform X, sejumlah warganet menuding Riza sebagai “bohir” atau penyandang dana aksi tersebut, meski tidak ada bukti kuat yang mendukung tuduhan itu.
Dugaan ini dipicu rekam jejak bisnisnya yang luas serta jejaring politiknya yang dianggap berpengaruh.
Riza, yang dikenal sebagai “Raja Minyak Indonesia”, masih berstatus buronan Kejaksaan Agung dalam kasus dugaan korupsi impor kondensat di PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) yang merugikan negara hingga triliunan rupiah.
Sebelumnya, Kejaksaan Agung RI menerapkan pengusaha minyak Riza Chalid dan anaknya, Muhammad Kerry Adrianto riza sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi PT Pertamina Persero tahun 2018-2023. Keduanya merupakan dua dari 18 tersangka yang diungkapkan Kejagung dalam kasus korupsi ini.
Ia masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak beberapa tahun lalu. Riza diketahui berada di Malaysia.
Isu ini makin ramai setelah mantan Kepala BIN, A.M. Hendropriyono, mengungkap bahwa aksi protes di DPR ditunggangi pihak asing.
Menurutnya, pihak luar menggerakkan jaringan di Indonesia tanpa sepengetahuan orang-orang yang terlibat.
Ia juga mengisyaratkan akan mengungkap identitas dalang tersebut di kemudian hari.
Demonstrasi yang melibatkan ribuan mahasiswa, buruh, hingga pengemudi ojek online ini menyoroti kebijakan kenaikan tunjangan anggota DPR yang dianggap tidak berpihak pada kondisi ekonomi rakyat.




Komentar